PANDEGLANG, BINGAR.ID – Sebanyak 218.058 pemilih di Kabupaten Pandeglang tidak menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024. Karena berdasarkan catatan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang, jumlah pemilih yang mencoblos pada 14 Februari kemarin hanya 778.069 pemilih.
Sementara jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Pandeglang tercatat sebanyak 996.127 jiwa. Artinya, realisasi partisipasi pemilih di Pandeglang pada Pemilu tahun hanya 78,1 persen. Padahal semula penyelenggara Pemilu menargetkan angka partisipasi pemilih diangka 80 persen.
Baca Juga : Pemilu 2024, Irna Bakal Nyoblos di TPS 20 Cigadung
“Jumlah itu dihitung berdasarkan surat suara yang terpakai. Artinya, ada 218.058 pemilih di Pandeglang yang tidak menggunakan hak suaranya,” kata Falahudin, Rabu (6/3/2024).
Menurut Falahudin, melesetnya capaian partisipasi ini karena banyak masyarakat Pandeglang yang bekerja di luar daerah, tidak pulang saat waktu pemilihan. Mereka ini merupakan masyarakat yang dikategorikan KPU sebagai kaum urban.
Baca Juga : Sembilan Kecamatan di Pandeglang Rawan Bencana saat Pemilu
“Kaum urban itu ya masyarakat yang sudah terdaftar dalam DPT namun dia tinggal untuk bekerja di luar daerah, tapi pada pada pelaksanaan hari pemungutan dan perhitungan suara, masyarakat tersebut tidak pulang. Sehingga itu yang kemudian salah satu faktor yang paling signifikan partisipasi itu tidak sampai maksimal,” terangnya.
Namun begitu, dia mengklaim angka ini lebih baik dibanding Pemilu tahun 2019 silam. Lima tahun lalu, angka partisipasi pemilih di Pandeglang hanya sebesar 77 persen dari target 77,5 persen.
Baca Juga : Saat Pemilu, Bawaslu Temukan Banyak TPS Kekurangan Logistik
“Kalau kita melihat ke 2019, Pemilu sebelumnya ini secara kualitas ada peningkatan. Tahun 2019 capaiannya itu 77 persen. Jadi secara kualitas tidak terlalu buruk, tapi ada peningkatan,” ujarnya.
Falahudin menambahkan, realisasi ini akan menjadi bahan evaluasi KPU untuk bagaimana meningkatkan partisipasi Pemilu di mendatang. Apalagi beberapa bulan kedepan, KPU akan kembali menyelenggarakan Pemilihan Umum untuk kepala daerah.
“Ini bahan catatan dan bahan evaluasi kami ke depan untuk lebih memasifkan kembali terkait sosialisasi kepada masyarakat,” tutupnya. (Ahmad)