JAKARTA, BINGAR.ID – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali membuka pendaftaran seleksi Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Kuota yang tersedia bagi guru jenjang TK, SD, SMP dan SMA untuk mengikuti seleksi PGP adalah sebanyak 2.800 orang.
Adapun daerah sasaran PGP untuk angkatan ketiga ini yaitu, 56 kabupaten/kota dari 25 provinsi yang tersebar di enam pulau besar di Indonesia.
Seleksi akan dilaksanakan dalam beberapa tahap. Seleksi tahap pertama akan dimulai pada tanggal 18 Januari s.d. 15 Maret 2021. Pada tahap ini, peserta wajib mengisi biodata dan esai, mengunggah dokumen dan mengikuti tes bakat skolastik. Kemudian, pada tahap kedua yaitu tanggal 31 Mei s.d. 10 Juli 2021, akan dilakukan seleksi simulasi mengajar dan wawancara. Pengumuman hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan ketiga akan disampaikan pada 13 Agustus 2021 mendatang.
Baca juga: Wacana Pemerintah Rekrut Guru Lewat Jalur PPPK Ditentang
Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Program Pendidikan Guru Penggerak, Kasiman menjelaskan bahwa Kemendikbud akan terus mencari dan menyeleksi guru-guru terbaik di seluruh tanah air. Pihaknya akan mencari guru-guru yang memiliki potensi dapat menggerakan ekosistem di sekolahnya untuk berkolaborasi dengan sekolah lain.
“(Kami akan) menyeleksi guru-guru yang mau bergerak tanpa disuruh, dan (mereka) bergerak selalu berpihak kepada murid,” tutur Kasiman seperti yang dikutip dari Kemendikbud.go.id, Selasa (19/1/2021).
PGP merupakan program pendidikan kepemimpinan guna menyiapkan para Guru Penggerak yang dapat menjadi pemimpin pembelajaran masa depan.
Oleh karenanya, program Guru Penggerak menitikberatkan pada kemandirian guru dalam mengembangkan profesi dan kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership). Kasiman optimistis para guru penggerak bisa menjadi calon kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun instruktur pelatihan guru di masa depan.
“Melalui kelas pelatihan daring, lokakarya serta pendampingan yang terukur; program ini diharapkan bisa menghasilkan bibit pemimpin Indonesia di masa yang akan datang dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila,” harap Kasiman.
Baca juga: Dunia Pendidikan di Pandeglang Bertumpu pada Guru Honorer
Adapun Profil Pelajar Pancasila yaitu mandiri, beriman dan bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan global, serta bernalar kritis.
Kemendikbud berharap melalui program ini, guru penggerak dapat hadir sebagai mentor rekan guru lain menjadi agen perubahan ekosistem pendidikan. Di mana yang menjadi fokusnya adalah bagaimana melayani anak, yakni memberikan pelajaran yang berpusat kepada murid.
“Kami mengimbau para guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, maupun praktisi pendidikan dapat bergabung ke dalam program Guru Penggerak ini,” tutup Kasiman. (Ahmad/Red)