BINGAR.ID – Di tahun 2022 ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Provinsi Banten, melalui Bidang Bina Marga, rencananya akan melakukan rehabilitasi serta pembangunan pada 14 ruas jalan dan jembatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Banten.
Guna terealisasinya program rehabilitasi dan pembangunan fisik pada 14 ruas jalan serta 2 jembatan tersebut, DPUPR Banten telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp295 milyar dalam APBD Provinsi Banten tahun 2022
Baca Juga : WH Lantik Arlan Duduki Jabatan Kepala Dinas PUPR Banten
Dalam keterangan Pers-nya, Kepala Bidang Bina Marga pada DPUPR Provinsi Banten, Heru Iswanto, ST, menjelaskan. Bahwa 14 program pembangunan fisik ruas jalan, serta jembatan yang menjadi kewenangan Pemprov Banten, rencananya akan mulai digarap di tahun (2022) ini.
“Untuk pembangunan jalan itu ada tiga, yakni ruas Jalan Banten Lama-Tonjong, Jalan Cipanas-Warung Banten, dan Jalan Palima-Baros. Sementara untuk pekerjaan pelebaran jalan menuju standar, berada di dua lokasi, yakni di Jalan Sempu Dukupaung dan Simpang Gondrong, di Jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang, serta pelebaran jalan dan penambahan lajur ada di Jalan Pakupatan-Palima,” jelas Heru, Senin 18 Juli 2022.
Baca Juga : DPUPR Pandeglang “Kebut” Program Jakamantul
“Untuk pekerjaan ini, kita belum tuntaskan belum menyeluruh karena anggaran pembebasan lahan terbatas. Pembangunan tahun ini baru fokus dari titik dekat kantor Kementerian Agama Banten sampai Palima. Nanti di pelebaran jalan Pakupatan-Palima ini kita juga melakukan perbaikan di beberapa titik, terutama dekat lampu merah Palima,” imbuhnya.
Masih menurut Heru, kegiatan lain yakni rehabilitasi jalan. Kegiatan rehabilitasi jalan tahun ini ada di lima ruas, yakni Jalan Ahmad Yani, Kota Serang; Jalan Mandalawangi-Caringin, Pandeglang; Jalan Serang-Pandeglang, saluran dan penataan Jalan Hasyim Ashari, Kota Tangerang; dan penanganan longsor Jalan Tanjung Lesung-Sumur.
“Sedangkan untuk pembangunan jembatan ada dua titik. Pertama jembatan Cisoka, Tangerang yang kondisinya sudah rusak dari 2020. Dan yang kedua, pembangunan jembatan Jatipulo, Kecamatan Kresek, Kabupaten Tangerang. Jadi total anggaran keseluruhan untuk pembangunan 14 pekerjaan dan 2 jembatan itu mencapai Rp295 miliar,” tegasnya.
Baca Juga : Setelah Rusun dan Instalasi Pengolahan Air, Kemen PUPR Bangun Pengamanan Pantai di Tanjung Lesung
Kendati demikian, Kepala Bidang Bina Marga pada DPUPR Povinsi Banten ini, juga menjelaskan masih adanya kendala dilapangan, terutama terkait persoalan pembebasan lahan. “Satu program yang terkendala itu, yakni ruas jalan Lingkar Palima-Baros dan Simpang Gondrong. Padahal yang 12 lainnya sudah terkontrak dan kami mohon doa agar pelaksanaannya dapat berjalan lancar” ujarnya lagi.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan ST, MT menjelaskan, kontrak pekerjaan rata-rata dilakukan akhir Juni dan ditarget selesai sampai pertengahan bulan Desember 2022. Konsep pembangunan jalan Banten Lama-Tonjong dilakukan untuk penunjang wisata religi Banten Lama sepanjang 1,5 kilometer. Namun untuk tahun ini baru dianggarkan untuk 600 meter. Sisanya akan dilanjutkan tahun depan beserta pembebasan lahannya yang tersisa sepanjang 800 meter, dan pembangunan jembatan di atas situs purbakala.
Baca Juga : JK dan Menteri PUPR Resmikan Dua Jembatan di Lebak
“Pekerjaan ini untuk mendukung capaian pembangunan yang sudah tercantum dalam RPJMD, salah satunya yakni pembangunan jalan provinsi yang menjadi kewenangan Pemprov Banten, yakni berada di Cipanas-Warung Banten, yang tinggal tersisa 2 persen.
Kalau pembangunan Banten Lama-Tonjong itu untuk penunjang wisata ke Banten Lama, agar tidak terjadi penumpukan kendaraan ketika di Banten Lama ada kegiatan religi,” ungkap Arlan.
Menurut Arlan, komitmen Pemprov Banten dalam pembangunan dan peningkatan infrastruktur, khususnya infrastruktur jalan dan jembatan adalah bukti komitmen pelayanan kepada masyarakat Banten. Arlan berharap masyarakat dapat menikmati dampak positif dari pembangunan yang dilaksanakan, terutama masyarakat dari wilayah Selatan menuju Utara, dari wilayah Lebak dan Pandeglang menuju Serang dan Tangerang. (Adytia)