10 Desa Lokus Penanganan Stunting di Pandeglang Tahun 2023

Angka Stunting

Ilustrasi stunting. (Freepik)

PANDEGLANG, BINGAR.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menetapkan 10 desa di 10 kecamatan sebagai lokus penanganan stunting tahun 2023.

Penetapan itu diputuskan melalui Keputusan Bupati Nomor 440/Kep.218-Huk/2023 Tentang Penetapan Desa Lokus Intervensi Stunting Tahun 2023.

Baca juga: Penanganan TBC, AKI, dan Stunting di Pandeglang Dipertanyakan

10 lokus itu meliputi Desa Panacaran, Kecamatan Munjul, dan Desa Kramatjaya, Kecamatan Cimanggu, Desa Kadubale di Kecamatan Banjar, Desa Pasirsedang, Kecamatan Picung, Desa Katumbiri, Kecamatan Cigeulis.

Kemudian Desa Pareang, Kecamatan Mekarjaya, Desa Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Desa parungkokosan, Desa Cikeusik, Desa Banjarsari, Kecamatan Kaduhejo, dan Desa Kupahandap, Kecamatan Cimanuk.

“Kita lihat prevalensi stunting yang paling tinggi dan keluarga berisiko stunting yang banyak di sana kami jadikan lokus,” kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang, Encep Hermawan, Selasa (4/3/2023).

Baca juga: Pandeglang Zona Merah Penyebaran Stunting

Encep menjelaskan, dengan ditetapkannya 10 desa lokus stunting, diharapkan instansi yang memiliki anggaran kegiatan seperti sanitasi, infrastruktur, dan pemberdayaan masyarakat, dapat dialokasikan ke 10 lokus tersebut guna mempercepat penanggulangan stunting di Kota Badak.

“Dengan adanya lokus stunting ini, harapannya nanti yang 10 lokus ini menjadi garapan Pemkab. Ketika Perkim ada anggaran untuk jamban atau sanitasi, begitu juga dengan OPD lain, bisa siarahkan ke sana,” ucapnya.

Baca juga: Tanto: Penanganan Stunting di Pandeglang Harus dari Hulu ke Hilir

Sampai saat ini, angka stunting di Pandeglang berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, jumlahnya mencapai 29,4 persen. Atau bila berdasarkan bulan penimbangan balita pada Agustus tahun lalu, masih ada sekitar 3.500 anak di Pandeglang mengalami stunting. Tahun ini Dinkes kembali menargetkan penurunan stunting menjadi 24 persen.

“Bebas atau zero stunting susah direalisasikan, paling hanya bisa meminimalkan. Upaya menurunkan stunting yang paling baik adalah dari hulunya, dari anak remaja, ibu hamil, dan lingkungan, sehingga ketika hamil tidak terjadi stunting. Jadi bagaimana mengedukasi bahaya stunting,” tutup Encep. (Ahmad)

Berita Terkait