PANDEGLANG, BINGAR.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang menyayangkan adanya insiden yang terjadi di kawasan pemandian air panas Cisolong, Kabupaten Pandeglang yang telah memakan korban.
Kepala Dispar Pandeglang, Asmani Raneyanti menyebut pemandian Alam Sari mengabaikan keselamatan para pengunjung. Pasalnya, di kolam pemandian tidak ada pembatas khsusus untuk membatasi aktivitas anak-anak.
“Dari segi keamanannya (Tidak ada) harusnya di pager (Pembatas) dong. Yang potensi berbahaya di pager, ini mah bukan abai lagi soal keamanannya,” kata Asmani, Senin (15/6/2020).
Baca Juga : Tetap Buka saat Pandemi, Pemandian Alam Sari Cisolong Memakan Korban
Asmani mengaku, hal itu bukanlah tanggungjawab Dispar Pandeglang, karena pemandian itu milik swasta. Terlebih, pemilik pemandian alam sari membandel terhadap himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk tidak buka saat Pandemi Covid-19.
“Itu bukan tanggungjawab kita, kan namanya juga swasta. Dari segi keamanan juga tidak ada, kolamnya enggak ada pembatas. Tapi meskipun lalai, ya namanya juga swasta masa kita mau gebukin,” ujarnya.
Asmani mengklaim Dispar Pandeglang sudah beberapa kali melakukan teguran kepada pihak pengelola agar menerapkan standarisasi keamanan.
“Sudah kita himbau untuk melakukan itu, tapi pengelola tidak menghiraukan. Hanya menarik keuntungan saja,” pungkasnya.
Baca Juga : Pemandian Alam Sari Pandeglang Memakan Korban, Polisi Sebut Ada Unsur Kelalaian
Terpisah pemilik pemandian Alam Sari, Zusman enggan berkomentar kaitan dengan insiden tersebut.
“Sudah jangan konfirmasi-konfirmasi kan sudah terbit di media, jadi itu saja. Tolong mengerti posisi saya yah,” singkatnya.
Sebelumnya, Muhammad Darel Rafasa, warga komplek Tegal Padang, Kelurahan Ranging, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, tewas tenggelam di pemandian air panas Alam Sari, Cisolong, Pandeglang.
Bocah berumur 4 tahun itu, terpeleset ke pemandian khusus dewasa yang kedalamannya sekitar 1,5 meter. (Fauzan/Red)